Pengobatan alternatif untuk TBC (Tuberculosis)

TBC atau Tuberculosis adalah penyakit yang tergolong berbahaya. Sebagian besar penduduk Indonesia adalah pembawa bakteri tuberculosis dalam tubuhnya karena daerah di Indonesia merupakan endemi perkembangbiakan penyakit ini. Semakin cepat seseorang yang menderita TB diobati, maka kemungkinan untuk sembuh semakin besar. Namun apabila terlambat, seseorang yang menderita TB ini bisa mengalami blooding (muntah darah) dan berakhir dengan kematian.

Tapi, bagaimana jika seseorang terlambat mengetahui bahwa dirinya adalah pengidap TBC dan sudah sempat mengalami blooding? mungkin sepenggal kisah saya ini bisa bermanfaat untuk anda yang sedang mengidap TBC yang sudah akut.

Sekitar 6 tahun yang lalu, saya pernah menderita TBC. Pada mulanya saya tidak menyangka mengidap TBC karena sebelumnya saya adalah anak muda yang sehat dan sportif. Tubuh saya pun tergolong sangat atletis. Pada tahap awal saya hanya merasakan paru-paru saya terisi cairan, nafsu makan mulai menurun, batuk rejang hingga berbulan-bulan. Jika malam hari, badan saya mengeluarkan keringat dingin bahkan jika bangun tidur bantal sering sudah basah terkena keringat. Hal tersebut terjadi hampir selama satu tahun. Berat badan saya menurun drastis dari 70 kg menjadi hanya 59 kg. Dan terakhir saya mengalami blooding.

Pada saat itu serasa ajal saya sudah sangat dekat. Obat dari dokter pun tidak terasa begitu membantu. Untunglah Bapak kost saya kenal dengan orang yang bisa melakukan pengobatan alternatif untuk penderita TBC. Pak Jamal namanya, dan tahapan pengobatan yang beliau lakukan kepada saya sebagai berikut :

• Tahap I (menyiapkan kondisi tubuh agar mampu menerima pengobatan yang diberikan) : Pada tahap ini, beliau menyuruh saya untuk memakan 1 kg sumsum sapi. Boleh dibuat sop jika suka. Tapi ingat, 1 kg sumsum sapi ini harus habis dalam satu hari.
• Tahap II adalah pemberian obat yang berupa racikan : minyak ular cobra, 2 sendok makan madu sumbawa, 1 kuning telur ayam kampung, dan 1jeruk nipis. (untuk takarannya minyak ularnya sendiri saya tidak pernah diberi tahu oleh pak jamal). Untuk tahap awal racikan ini diminum setiap hari sampai dengan satu minggu / 7 hari. Kemudian dilihat efeknya jika belum ada perubahan yang berarti bisa dilanjutkan hingga 21 hari. Untuk selanjutnya hanya boleh diminum 2 atau 3 hari sekali dan untuk tahap lanjutan diminum 1 minggu sekali. Racikan obat ini berfungsi untuk mengeringkan luka di rongga paru akibat bakteri tuberculosis yang mengakibatkan blooding selain untuk menguatkan stamina tubuh.
• Tahap III (dilakukan bersamaan dengan tahap ke II) : Racikannya adalah akar bayam berduri (bayam merah) biasanya sering tumbuh liar di pinggir jalan ataupun tanah yang basah, 2 butir kapulaga, cengkih kering secukupnya, 3 sendok makan madu sumbawa, 2 batang kayu manis direbus dengan 400 cc (2 gelas) air sampai tersisa satu gelas. Wadah untuk merebus haruslah kuali tanah yang tidak mengandung unsur logam. Campu sisa air rebusan tadi dengan 2 butir kuning telur ayam kampung, aduk selagi panas dan minum 2 kali sehari selama satu bulan. Racikan ini berfungsi untuk menumbuhkan jaringan baru pada paru yang sebelumnya telah rusak terinfeksi bakteri tuberculosis.
  
• Tahap IV (tambahan) : tahap ini adalah tambahan, dilakukan bersamaan dengan tahap II dan III berfungsi untuk memberikan unsur valium pada tubuh yang bersifat sebagai obat penenang. Racikannya adalah rebusan kangkung rambat yang cara masaknya dengan ditutup rapat sampai masak, kemudian didinginkan (tutup jangan dibuka). Agar tidak terlalu hambar boleh ditambah sedikit garam. Dimakan setiap pagi dan sore selama satu bulan.
• Tahap V (untuk membunuh bakteri tuberculosis) : bakteri TB ini sebenarnya akan segera mati jika terpapar sinar matahari secara langsung, namun jika sudah masuk ke dalam tubuh manusia, maka dia akan aman dari sinar matahari. Oleh sebab itu usahakanlah untuk mandi sinar matahari pagi dengan berjemur (tanpa baju) di tempat yang terkena sinar matahari secara langsung dari pukul 07.00 s.d. 09.00 WIB atau tergantung domisili anda. Usahakan untuk berjemur selama 1 jam penuh setiap harinya.
  
  
  Alhamdulillah dengan izin ALLAH, setelah menjalani pengobatan selama lebih kurang satu bulan, kondisi saya semakin membaik. Cara Pengobatan ini bisa dilakukan berbarengan dengan pengobatan secara medis tanpa menghentikan dari salah satunya. Disarankan melakukan pengobatan secara alternatif ini hanya bagi penderita yang sudah akut karena minyak ular hukum nya adalah HARAM, sehingga jika masih memungkinkan untuk melakukan pengobatan lain secara HALAL.
  
  Demikian pengalaman saya, mudah-mudahan bermanfaat.
  
  

Baca Juga artikel kesehatan yang lain :

Khasiat sirsak

Obat herbal untuk TBC yang lainnya
Jika anda kesulitan untuk membuat resep obat TBC diatas, saya merekomendasikan untuk menkonsumsi produk herbal sarang semut papua yang sudah terbukti berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit berat seperti Kanker, Jantung dan Stroke. Untuk info lebih lanjut, silahkan kunjungi deherba.com, atau silahkan klik banner produk berikut untuk langsung membeli.

Sarang Semut 1



Rp. 160.000,00